TAKJIL YANG MELEGENDA DI JOGJA
21 Juni 2016 15:33:08 / Hits : 2969 / Posted byAbadi Tour Jogja - Ramadan menjadi saat tepat untuk mencicipi beraneka hidangan dan jajanan khas daerah, khususnya di kota Jogja. Saat bulan puasa inilah berbagai jenis panganan yang jarang atau bahkan tidak dihidangkan selama hari biasa menjadi lebih mudah dijumpai.
Kehadiran panganan kecil ini bisa mnggantikan takjil yang selama ini didominasi oleh aneka kolak, bubur atau puding. Bahkan, dari jenis itu ada yang hanya dibuat dan dijual saat bulan suci Ramadhan. Berikut tiga makanan tradisional yang hadir di kota Jogja saat Ramadhan:
1. Kicak
Kicak boleh dikatakan menjadi takjil legendaris lantaran hanya dibuat dan dijual saat bulan suci Ramadhan. Masyarakat mengenal panganan ini sebagai takjil asli Kauman, sebuah kampung legendaris di Jalan Ahmad Dahlan. Cita rasa Kicak sangat khas dan mencerminkan selera lidah masyarakat Yogyakarta. Terbuat dari beras ketan atau jadah yang dicampur gula pasir membuat Kicak terasa lembut sekaligus manis di lidah. Taburan kelapa parut yang sedikit asin membuat rasanya semakin gurih.
Yang tak kalah istimewa adalah aromanya yang harum perpaduan dari aroma pandan dan nangka. Meski sederhana, wujud Kicak justru sangat cantik. Warna putih ketan dan kelapa parut ditambah potongan kecil daun pandan yang hijau serta buah nangka yang kuning membuat Kicak semakin menggugah selera. Porsi sajiannya yang kecil memang cocok sebagai takjil pembuka sebelum menikmati hidangan utama berbuka. Rasa manis kicak terlalu kuat bagi mereka yang kurang menyenangi jajanan manis, tapi mencicipinya tak akan membuat lidah rugi. Harganyapun juga sangat bersahabat dengan kantong, hanya dengan mengeluarkan uang Rp. 2000 - 2500 saja, kalian sudah bisa menikmati 1 bungkus kecil kicak. Tapi ingat, panganan ini hanya ada selama bulan Ramadhan saja.
2. Jadah Manten
Jajanan khas ini layak menjadi hidangan pembuka (takjil) yang orang belum tentu mengenalnya. Makanan berbahan dasar beras ketan ini sekilas memiliki komposisi yang mirip seperti lemper, hanya saja bentuk penyajiannya dibuat berbeda. Jadah manten memiliki komposisi bahan seperti beras ketan, santan, daging ayam atau sapi sebagai isian.
Setelah beras ketan dan santan dikukus hingga matang, adonan kemudian diberi isian cacahan daging ayam atau daging sapi yang sudah diberi bumbu-bumbu kemudian dibungkus dengan kulit dadar. Setelah itu kemudian adonan dilipat dan dijepit dengan tangkai bambu. Pada ujung tangkai bambu tersebut disematkan potongan kacang panjang atau buncis yang berfungsi sebagai pengunci jepitan. Langkah terakhir adalah membakar jadah manten yang sudah dijepit dengan tangkai bambu tersebut di atas bara arang hingga mengeluarkan aroma yang khas. Jadah Manten memiliki rasa yang gurih, perpaduan antara campuran santan serta isian daging di dalamnya.
Panganan ini dahulu merupakan cemilan kegemaran Sultan Hamengku Buwono VIII. Dalam perkembangannya, tak hanya kalangan yang tinggal di dalam keraton saja yang dapat menikmati makanan bercita rasa gurih ini, masyarakat luas yang berada di luar keraton pun akhirnya dapat menikmatinya pula. Jadah Manten biasanya disajikan ketika ada acara pernikahan. Makanan ini biasanya dibawa oleh pihak pengantin laki-laki saat bertemu dengan mempelai perempuan.
Jadah Manten sendiri memiliki makna agar kedua mempelai yang melangsungkan pernikahan dapat awet dan senantiasa lengket, seperti sifat dan tekstur dari olahan jadah tersebut. Bagi yang penasaran dengan rasa dari olahan Jadah Manten ini, tak perlu harus menunggu ada acara pernikahan karena anda dapat menemukan jajanan tradisional ini di Pasar Kotagede, khususnya di lapak pedagang yang menjual aneka jajanan pasar.
3. Kipo
Di Kotagede ada satu jajanan pasar unik yang barangkali masih asing bagi kebanyakan orang, namanya adalah Kipo. Kipo terbuat dari adonan tepung ketan yang dibentuk bulatan pipih dan diberi isi enten-enten (parutan kelapa yang dimasak dengan gula jawa). Cara memasak Kipo agak lain dengan umumnya kue tradisional Jawa, yakni dengan cara dipanggang.
Sebelum dipanggang, adonan yang sudah diberi alas daun pisang terlebih dulu agar tidak lengket. Warna hujau Kipo diperoleh secara alami, yakni dari daun suji yang turut dicampurkan dalam adonan tepung ketan. Daun pandan juga digunakan sehingga Kipo memiliki aroma harum yang menggoda. Karena hanya mengandalkan bahan alami dan tanpa pengawet, Kipo hanya bisa tahan untuk satu malam saja. Ciri khas lain dari Kipo adalah ukurannya kecil-kecil, cukup untuk sekali gigit. Dalam satu porsi biasanya terdapat 5 buah Kipo. Kipo bisa menjadi alternatif takjil bagi mereka yang menghindari makanan berminyak.
Kipo yang terkenal adalah Kipo Bu Djito Kotagede, karena beliaulah yang pertama kali mengenalkan Kipo kepada masyarakat tahun 1946 dan sekarang usaha tersebut diteruskan oleh anaknya.
Nah, itu adalah makanan khas Jogja yang banyak diburu setiap bulan Ramadhan. Buat kalian yang sedang atau berencana liburan ke kota Jogja saat bulan Ramadhan, jangan lupa berkunjung ke kampung Ramadhan di Kauman dan temukan banyak makanan tradisional kota Jogja disana.
Tags : jogja wisata, objek wisata jogjakarta, obyek wisata jogja, paket tour jogja, paket wisata di jogja, paket wisata jogja, paket wisata jogja 3 hari 2 malam, paket wisata jogjakarta, paket wisata jogja murah, paket wisata ke jogja, paket wisata murah jogja, paket wisata yogyakarta murah, rental mobil jogja, sewa mobil jogja, tempat wisata daerah jogja, tempat wisata di jogja, tempat wisata di kota jogja, tempat wisata jogja, tempat wisata jogjakarta, tempat wisata jogja murah, tempat wisata murah di jogja, tour jogja, tour jogja murah, tour yogyakarta, tour yogyakarta, package travel jogja, wisata daerah jogja, wisata di jogja, wisata di kota jogja, wisata jogja, wisata jogja dan sekitarnya, wisata jogja murah, wisata ke jogja, wisata ke yogyakarta, wisata kota jogja, wisata kuliner, wisata kuliner jogja, wisata murah di jogja, wisata murah jogja, yogyakarta tour, indonesia tour, borobudur tour, prambanan tour, caving pindul, paket murah di yogyakarta, sewa mobil murah, honeymoon yogyakarta, paket tour jogja murah meriah, murah meriah, jogja murah meriah, tour jogja murah meriah, jogja murah meriah, liburan, liburan murah meriah, liburan jogja, liburan di jogja,